Selasa, 14 Februari 2012

Begitu dekat, begitu nyata.

sosok itu terus hadir. menyetrum otakku bagai listrik. apa daya, aku tak mampu melakukan apa apa. pagi itu entah kenapa aku ini sekai pergi ke kantin sekolah. akhirnya aku pergi membeli sebungkus gorengan lalu kembali, baru saja sampai di kelas aku merasa sangat ingin ke kantin dengan alasan aku haus, padahal aku rasa aku tidak terlalu haus, aku pergi lagi bersama sahabatku, lalu kembali dan saat di pertengahan jalan satu sahabatku bernama Tati memintaku untuk mengantarnya ke kantin, entah kenapa aku mau saja. tanpa ku duga tuhan mungkin merencanakannya. aku bertemu sosok itu, sosok yang kukagumi, sosok yang selalu mengganggu kerja otakku, dan sosok yang selalu mendebarkan jatungku untuk memanggil namanya.
jalanan itu begitu sempit hingga kita harus berjalan  berbarisan, aku adalah orang yang terakhir melangkah, dari belokan terlihat sesosok pria sederhan berjalan menuju bumi yang kini ku injak, seperti biasa Ia menunduk dan menaruh tangan kanannya di rambut belakangnya, sahabatku menyapa " 132114269" Ia menyaut dengan nada sedikit malu tidak seperti biasanya, tentu saja moment seperti ini tak ku siasiakan begitu saja, aku meliriknya. tapi sayang hingga kini aku belum bisa meenyapanya. terlalu takut, terlalu malu, dan hati ini belum mampu mengirim sinyal untuk mulutku melakukannya. itu pertama kalinya aku melihatnya begitu dekat, begitu nyata. seperti biasa hal bodoh yang selalu aku lakukan tersenyum saat ia tiada. jelas saja sahabatku terus meledekiku mengatakan hal hal aneh semacam "cieee" aku mengatakan " dari dekat dia terlihat jauh lebih tinggi, wajahnya juga terlihat tidak tampan tapi tidak buruk juga, biasa saja..hahahaha"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar