Sabtu, 18 Februari 2012

Aku Ingin satu menit saja !

 kaki terasa lelah, hati terasa lemah. tapi seketika itu semua hilang, sesosok wanita berjubah ungu menghampiriku iya berkata "Min si 13 mau tampil" "skrng ?" tanyaku sedikit kaget "iya, ayo napa ayo kita liat" iya menarik tanganku seakan memaksaku untuk melihatnya "ih buru si 13nya udah mau tampil, eh (iya terdiam) goblok ada orangnya" ternyata sosok pria itu muncul tanpa aku dan dia duga. Sontak kaget, tak mampu mengatakan apa pun, begitu takut tapi hati begitu senang. sosok itu terlihat begitu berbeda dari biasanya. Walau mungkin kurang dari 5 detik aku melihatnya tapi aku rasa aku ingat apa yang ia kenakan. Sosok itu menggunakan kemeja dengan trip garis garis berwarna hitam sangat cocok ia kenakan, aku melihatnya. Aku pastikan itu hanya kurang dari 5 detik. dengan adanya sosok itu di depan kelasku dengan tanpa ku undang sahabatku menghampiriku " Min si 13 lagi foto foto sama anak cowo, ikutan gih " " ngga mau " " ih kapan lagi " "ngga mau" jawab ku. Selang satu jam lebih ternyata tanpa ku duga ia BELUM TAMPIL ! Ahhhh, aku begitu senang. Tapi seketika semua harapan ku melihatnya menari pupus begitu saja. Saat ia tampil aku harus pratek pernikahan. Sontak hati lemah kembali. saat ujian praktek aku selalu bertanya tanya . lagu apa yang ia gunakan ? Tarian seperti apa yang ia gerakan ? Bagaimana, apakah Ia bisa menari ? Oh tuhan pertanyaan bodoh itu terus menghampiriku. Aku sungguh ingin melihatnya, 1 menit dari 4 menit itu sudah cukup. Ahhh tidak, jika 1 menit terlalu lama tak mengapa 30 detik pun tak mengapa. yaaaaa, aku tahu, aku tau tuhan. Mungkin Kau tidak mengijinkan ku melihatnya karna Kau tahu jika aku melihatnya aku akan semakin mengaguminya. aku bahkan sekarang menyadari betapa bodohnya aku, hingga aku menulis hal bodoh yang terjadi dalam hidupku. Sementara orang yang selalu aku ceritakan tidak pernah menyapaku bahkan menoleh sedikitpun terhadapku. Kau tau ? Itu begitu menyedihkan.

Selasa, 14 Februari 2012

Awal Itu

Terlihatlah gemericik air bercucuran 
Tempat dimana orang mencari kesucian 
Sungguh tempat dimana orang mencari Ridho Tuhan
Aku terbius, menatap dalam 
Sesosok pria tampak biasa tapi mempesona
Ia membuka helai demi helai pelindung kakinya
Menaruhnya di sela benda bertali
Tak menyadari sedari tadi ku memandangnya
Itu . . .
Awal itu . . .
Awal ku mengagumnya . . .

Begitu dekat, begitu nyata.

sosok itu terus hadir. menyetrum otakku bagai listrik. apa daya, aku tak mampu melakukan apa apa. pagi itu entah kenapa aku ini sekai pergi ke kantin sekolah. akhirnya aku pergi membeli sebungkus gorengan lalu kembali, baru saja sampai di kelas aku merasa sangat ingin ke kantin dengan alasan aku haus, padahal aku rasa aku tidak terlalu haus, aku pergi lagi bersama sahabatku, lalu kembali dan saat di pertengahan jalan satu sahabatku bernama Tati memintaku untuk mengantarnya ke kantin, entah kenapa aku mau saja. tanpa ku duga tuhan mungkin merencanakannya. aku bertemu sosok itu, sosok yang kukagumi, sosok yang selalu mengganggu kerja otakku, dan sosok yang selalu mendebarkan jatungku untuk memanggil namanya.
jalanan itu begitu sempit hingga kita harus berjalan  berbarisan, aku adalah orang yang terakhir melangkah, dari belokan terlihat sesosok pria sederhan berjalan menuju bumi yang kini ku injak, seperti biasa Ia menunduk dan menaruh tangan kanannya di rambut belakangnya, sahabatku menyapa " 132114269" Ia menyaut dengan nada sedikit malu tidak seperti biasanya, tentu saja moment seperti ini tak ku siasiakan begitu saja, aku meliriknya. tapi sayang hingga kini aku belum bisa meenyapanya. terlalu takut, terlalu malu, dan hati ini belum mampu mengirim sinyal untuk mulutku melakukannya. itu pertama kalinya aku melihatnya begitu dekat, begitu nyata. seperti biasa hal bodoh yang selalu aku lakukan tersenyum saat ia tiada. jelas saja sahabatku terus meledekiku mengatakan hal hal aneh semacam "cieee" aku mengatakan " dari dekat dia terlihat jauh lebih tinggi, wajahnya juga terlihat tidak tampan tapi tidak buruk juga, biasa saja..hahahaha"